MAKALAH
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH :
FILISIA MENINA GEDE
(IX B Reguler)
Lambang Kabupaten Flores Timur (Larantuka)
Masyarakat Flores Timur adalah masyarakat yang plural. Hal ini berarti bahwamasyarakat Flores Timur tidak semua memeluk agama Katolik, tetapi ada yang Islam, Protestan dan Hindu.
Walau berbeda-beda agama namun keakraban dan keharmonisan tetap terjalin dengan baik. Konflik antar agama tidak pernah terjadi karena setiap orang menghargai satu dengan yang lainnya. Jumlah penduduk, boleh dibilang cukup padat. Penyebaran penduduk di sana tidak merata, paling padat di kecamatan Adonara Timur dan paling sedikit di kecamatan Tanjung Bunga. Mata pencaharian utamanya adalah pertanian. Sektor ini memberi kontribusi terbesar dalam APD (Anggaran Pendapatan Daerah). Proses Adat Pernikahan di Larantuka.
Tarian menyambut pengantin
Kesenian Daerah di Larantuka.
1. Tarian Hedung
Tarian Hedung merupakan tarian tradisional dalam budaya masyarakat Flores Timur. Tarian hedung salah satu tarian kebanggaan masyarakat Flores Timur ini merupakan tari perang yang dulunya dibawakan untuk menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang dan melambangkan nilai – nilai kepahlawanan yang semangat berjuang dan tak kenal menyerah.
Dalam tarian ini, para penari baik tua, muda/anak – anak yang terdiri dari kaum laki – laki dan juga beberapa kaum perempuan menggunakan berbagai perlengkapan yang biasanya digunakan para ksatria Flores Timur untuk berperang,yaitu :
Diiringi musik tradisional (dari gong, gendang dan irama bolo’n), para penari memperagakan gerakan yang mirip dengan orang yang sedang berperang.
2. Tarian Lui E
Tenun Ikat.
|
Kwatek (untuk perempuan) / Nowi'n (untuk laki-laki) merupakan tenunan tradisional asal Flores Timur. Tenunan ini berbeda-beda motif nya di tiap daerah di Nusa Tenggara Timur.
Kwatek dan Nowi'n berbeda dari segi motif dan warna yang digunakan, kalau kwatek lebih "rame" dalam hal variasi warna dan motif sementara Nowi'n lebih simpel.
Kwatek dan Nowi'n berbeda dari segi motif dan warna yang digunakan, kalau kwatek lebih "rame" dalam hal variasi warna dan motif sementara Nowi'n lebih simpel.
Tenunan tradisional ini sampai sekarang masih digunakan pada acara ataupun pesta adat kwatek karena merupakan sebuah keharusan, misalnya ya dalam tarian hedung atau tarian lain, dalam pesta pernikahan, ataupun pada saat kematian dan upacara adat lain yang bukan pesta, misalnya orek (acara adat dimana seseorang melakukan perjamuan makan dengan leluhurnya).
Secara umum apapun jenis dan motif Kwateknya, menurut adat tenunan tradisional ini tidak dapat dikerjakan jika di suatu kampung terjadi kemalangan - kematian, dan menurut kebiasaan menenun juga tidak dapat dilakukan jika ada pesta besar.
Makanan Khas Larantuka.
1. Rumpu Rampe
Sayur Rumpu rampe dalam pengertian sederhana di Flores Timur adalah campuran sayuran pahit dengan sayuran yang tidak mengandung rasa pahit. Orang Flores menggunakan sayur penawar pahit dari jantung pisang, daun singkong, dan kangkung untuk mencampur sayuran pahit yang terdiri dari daun, bunga, serta buah pepaya yang masih hijau. Masakan ini sampai sekarang telah menjadi suatu makanan yang khas.
2. Jagung Titi
Jagung titi (Wata Kenaen )merupakan makan pokok bagi masyarakat Adonara Adonara disamping Nasi yang terbuat dari biji jagung. Pembuat jagung titi yang pada umumnya adalah wanita Adonara yang tidak menggunakan spatula attau alat bantu lain tetapi hanya menggunakan tangan.
Jagung titi (Wata Kenaen )merupakan makan pokok bagi masyarakat Adonara Adonara disamping Nasi yang terbuat dari biji jagung. Pembuat jagung titi yang pada umumnya adalah wanita Adonara yang tidak menggunakan spatula attau alat bantu lain tetapi hanya menggunakan tangan.
Dalam keadaan masih panas, jagung tersebut dipipihkan. Hasilnya adalah apa yang dikenal sebagai Jagung Titi. Kata titi merupakan dialek NTT untuk menyebutkan proses pemipihan jagung.
Wisata Alam Larantuka.
1. Danau Asmara.
Nama danau mulanya Waibelen kemudian berubah menjadi Asmara karena disini sepasang kekasih yang tak direstui hubungannya melakukan aksi bunuh diri bersama.
Tanjung Bunga jika diterjemahkan dalam bahasa Portugis menjadi Cabo das Flores. Tanjung Bunga adalah tempat yang istimewa karena dari sinilah nama Pulau Flores berasal karena saat tiba pada bulan Februari area ini hingga Larantuka dipenuhi kembang-kembang pohon Flamboyan berwarna merah merona. Di sini memang banyak pohon Flamboyan. Sayangnya, ia hanya berbunga sekali setahun dan itu hanya berlangsung dari bulan Januari hingga awal bulan Maret.
2. Pantai Watotena.
Pantai ini berada di pulau Adonara. Pantai ini memiliki keindahan yang sangat mempesona.
Pahlawan Larantuka.
Beliau terlahir dengan nama lengkap Herman Yosep Fernandez pada tanggal 3 Juni 1925 di Ende, sebuah kabupaten di tengah pulau Flores.
Banyak isu mengenai beliau yang berkembang bahwa setelah ditembak mati ia dikubur di suatu tempat yang tidak diketahui keberadaanya, namun ada juga yang mengatakan bahwa mayatnya dimasukkan ke dalam karung dan dibuang di dalam sungai. Satu hal yang pasti bahwa pusaranya yang bersanding dengan ratusan pusara Tentara Pelajar di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta hanya menjadi simbol kematiannya. Simbol bahwa sebagai Tentara Pelajar, ia pernah membela tanah air.
SEKIAN YANG DAPAT SAYA KONGSIKAN MENGENAI KEBUDAYAAN FLORES TIMUR😇.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan